bismillah

27 Mei 2024

author photo

 

HIKMAH MURKA ALLAH



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sahabat TAUBI semua    

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

Arab-Latin: ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

 

1. Alfatiha

    Pada ayat ke 7 surah Alfatiha pada kata ihdina shiratha al-mustaqim bermakna tunjukanlah kami jalan yang lurus”. Gair al-magdhub `alai him wa la al-dha lin (bukan (jalan) mereka yang di murkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat).

    Kata al-maghdub berasal dari kata ghadab bersifat keras, kokoh dan tegas diperankan oleh pelakunya terhadap objek disertai dengan emosi. Tidak heran jika kalangan ulama Tafsir Isyari memperkenalkan surah al-Fatihah sebagai simbol kasih-sayang Tuhan. Itulah sebabnya di dalam QS al-Fatihah disebutkan, al-magdhûb 'alaihim (yang dimurkai atas mereka), tidak dikatakan: gadhabtu 'alaihim (Aku murkai atas mereka).

 

2. HIKMAH DIBALIK MURKA ALLAHh

 

Sahabat Taubi.

Bagaimana sebenarnya bentuk Murka Allah?

Bentuk murka Allah SWT seperti; bencana alam( Gempa bumi, Gunung merapi, tsunami), wabah penyakit, wereng yang semuanya di luar kendali manusia dimana tak seorang pun dapat memegang tanggung jawab.

 

Mengapa sampai Allah Murka?

Ada 27 ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan sifat manusia yang dibenci oleh Allah antara lain yaitu: Sombong, melampaui batas, kafir, zalim, berkhianat, membuat kerusakan.

 

Sifat sombong dibenci Allah. Allah akan membinasakannya. Manusia, apa pun status dan jabatannya, tidak memiliki ruang sedikit pun untuk sombong.

1. Dan Fir‘aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah kamu tidak melihat?” (QS. Al-Zukhruf: 51) Akhirnya, Fir’aun pun dibinasakan dengan apa yang ia sombongkan. Hal itu ditandai dengan dia ditenggelamkan di laut.

2. Kaum ‘Aad yang dibinasakan dengan sesuatu yang lembut, yaitu angin. Saat itu Kaum ‘Aad menyombongkan diri dengan kekuatan yang mereka miliki. Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindah kebenaran dan mereka berkata, 

    “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?”

    Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah      yang menciptakan mereka. Dia     lebih hebat kekuatan-Nya dari        mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda                   (kebesaran)         Kami.” (QS. Fushshilat: 15) 

Kesombongan sekecil apa pun akan membuat Allah murka dan         menyebabkan pelakunya dijauhkan dari surga.

    Di balik musibah pasti banyak hikmah yang dapat dipetik. Hikmah di balik musibah bagi mukmin hendaknya menjadi proses penyadaran, pembelajaran, dan pendewasaan mental spiritual, sekaligus sebagai bahan muhasabah, tadabur, dzikrullah, dan taqarrub ila Allah (pendekatan diri kepada Allah). Setidaknya ada sepuluh hikmah di balik musibah.

1. Musibah itu merupakan salah satu cara Allah untuk mengingatkan hamba-Nya agar tidak melampaui batas

    Tidak melakukan kemaksiatan dan kerusakan di muka bumi. Musibah menyadarkan hamba agar            bertobat dan mendekatkan diri kepada-Nya.

2. Musibah mengajarkan pentingnya integrasi ibadah dan isti’anah, memohon pertolongan kepada Allah 

    (QS al-Fatihah [1]: 5). Integrasi ini harus dibuktikan dengan kesalehan autentik dengan peneguhan       iman, ilmu, dan amal saleh dengan tidak banyak mengeluh dan menyalahkan pihak lain.

3. Musibah melatih keimanan dan kesabaran 

    Untuk penyadaran bahwa manusia itu milik Allah dan pasti kembali kepada-Nya (QS al-Baqarah [2]:     155-156).

4. Musibah sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya untuk membuktikan ridha tidaknya. 

    Sesungguhnya pahala besar itu sebanding dengan ujian yang berat. Apabila Allah mencintai suatu         kaum, maka Dia akan menimpakan ujian kepada mereka. Siapa yang ridha, maka ia akan meraih          ridha Allah. Sebaliknya, siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR Ibn Majah).

5. Musibah dan bencana alam didesain agar manusia belajar

    dengan pembacaan integratif ayat-ayat kauniyyah dan ayat-ayat Quraniyyah, manusia dapat             mengembangkan sains dan teknologi.

6. Musibah mengajarkan pentingnya bersikap optimistis karena kehidupan itu tidak selamanya dalam kesulitan dan kedukaan. Badai pasti berlalu karena, 

    Sesungguhnya kesulitan selalu dibarengi kemudahan.” (QS ash-Sharh [94]: 6).

7. Musibah itu menginsafkan dan Penggugur Dosa bahwa manusia itu lemah, tidak bisa melawan “kekuatan alam”. Hanya Allah yang Mahakuat, Mahabesar, dan Mahakuasa.

    Tiada sebuah musibah pun yang menimpa Muslim melainkan dengannya Allah menghapuskan               kesalahan-kesalahannya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

 

Oleh karena itu, banyaknya musibah harus menjadi momentum untuk memperbanyak istighfar dan tobat kepada Allah Yang Maha Pengampun. Semoga musibah yang menimpa warga bangsa ini dapat merekatkan persaudaraan, solidaritas sosial, dan persatuan bangsa.

 

3. Konklusi dan Solusi  

    Doolliin: ini adalah golongan orang-orang yang sesat. Artinya mereka telah berada dalam petunjuk tapi mereka mengabaikan dan merasa benar. Maka dengan tegas dapat dipastikan bahwa ciri sesat itu adalah sombong.

    Bentuk murka Allah SWT seperti; bencana alam( Gempa bumi, Gunung merapi, tsunami), wabah penyakit, wereng yang semuanya di luar kendali manusia dimana tak seorang pun dapat memegang tanggung jawab. Allah Murka karena sifat manusia yang Sombong, melampaui batas, kafir, zalim, berkhianat, membuat kerusakan. 

    Di balik musibah pasti banyak hikmah yang dapat dipetik. Hikmah di balik musibah bagi mukmin hendaknya menjadi proses penyadaran, pembelajaran, dan pendewasaan mental spiritual, sekaligus sebagai bahan muhasabah, tadabur, dzikrullah, dan taqarrub ila Allah (pendekatan diri kepada Allah).Mari kita evaluasi dan memperbaiki diri dengan hindari sejauh dari sifat yang dimurkai Allah SWT. 

Wallahua’lambisshawab.

Assalamualaikum Warhamtullahi Wabarakatuh.

Referensi:


https://www.taubi.my.id/alfatiha

https://www.taubi.my.id/alfaatiha-ayat-73

https://www.taubi.my.id/hikmat-1-juli-2022 23 Mei 2024

https://tanwir.id/mengurai-makna-al-maghdub-dan-dhaliin-dalam-al-fatihah/ 23 Mei 2024

https://m.republika.co.id/berita/qnke873125000/10-hikmah-di-balik-musibah 23 Mei 2024

https://ump.ac.id/Hikmah-2008-MUSIBAH.DAN.ANUGERAH.html 

https://m.republika.co.id/berita/qnke873125000/10-hikmah-di-balik-musibah , 23 Mei 2024

https://news.detik.com/berita/d-4967647/hadits-pendek-kasih-sayang-allah-lebih-besar-dari-murka-nya. 

 

 

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement